
Buku ini adalah buah karya dari bro Jere, kontributor sekaligus donatur PortalReksadana, baru saja diterbitkan oleh Elex Media Komputindo, sudah tersedia di toko buku Gramedia.
Sedikit pengantar tentang content buku bro Jere, yang dikutip dari website Elex Media.
Berbicara tentang pasar modal, pasti yang langsung terbersit dalam pikiran kita adalah permainan jual beli saham, reksadana, valuta asing, dan komoditas. Jika kita berbicara tentang hal tersebut, pasti yang terbersit dalam pikiran kita adalah: Trading/investasi saham adalah cara cepat untuk menjadi kaya. Padahal, tidak begitu.
Dalam buku ini dibahas tentang 20 perilaku dan kesalahan-kesalahan konyol yang biasa terjadi di pasar modal. Akan tetapi, walaupun konyol, kesalahan-kesalahan tersebut ternyata memiliki dampak mematikan bagi para investor atau trader. Banyak orang (baik trader dan investor) yang miskin secara instan karena melakukan kesalahan-kesalahan ini ketika bermain saham.
Penyebab kekalahannya bisa bermacam-macam seperti salah perhitungan, karena mencoba menebak pergerakan bursa, cut loss paksa karena terkena margin call, ikut-ikutan beli dan jual karena percaya rumor, dan lain-lainnya lagi. Dengan latar belakang sebagai investor, praktisi, dan pengamat pasar modal di Indonesia, serta dengan pembuktian riset selama 5 tahun untuk membuktikan bahwa data yang digunakan dalam buku ini tetap valid, penulis menyuguhkan sebuah karya segar yang akan membuat Anda merasa tertampar dan sekaligus mengajak Anda untuk berhenti melakukan kebiasaan konyol nan mematikan tersebut.
Bro Jere memberikan penawaran terbatas bagi member PortalReksadana, yaitu:
- Buku ditandatangani oleh bro Jere selaku sang penulis.
- Harga buku Rp. 50.000, sudah termasuk ongkos kirim ke seluruh tujuan di Indonesia.
Bagi member yang berminat dengan buku ini, dapat pre-order dengan mengisikan form signup di akhir artikel ini. Sesudah mendaftar, silakan melakukan transfer langsung ke:
- Rekening BCA No. 2671432888 atas nama Jeremia Jefferson.
- Untuk memudahkan verifikasi, sertakan username pada berita transfer.
Masa pre-order hanya sampai tanggal 1 Maret 2012, sesudah itu seluruh pesanan akan diproses dikirimkan ke alamat masing-masing. Seluruh proses pemesanan ditangani langsung oleh sang penulis, saya hanya membantu menyebarluaskan kesempatan baik ini sebagai bentuk balas budi kepada donatur PortalReksadana.
Semoga bermanfaat :)
|
Username |
Signup time |
Attendance |
|
autogebet |
11 Feb 2012 |
|
|
Pitun905 |
11 Feb 2012 |
|
|
hiswardhani |
14 Feb 2012 |
|
|
yusuf85 |
14 Feb 2012 |
|
|
ana.osa |
15 Feb 2012 |
|
|
guswawan2012 |
16 Feb 2012 |
|
|
cici_intan |
17 Feb 2012 |
|
|
AYU3 |
17 Feb 2012 |
|
|
yuriana |
18 Feb 2012 |
|
|
markynews |
22 Feb 2012 |
|
|
ghl2305 |
24 Feb 2012 |
|
|
tutis |
25 Feb 2012 |
|
|
Kungfufx |
26 Feb 2012 |
|
|
pontash |
14 Mar 2012 |
|
|
torky |
20 Mar 2012 |
|
Comments
buku
buku masih dijual g bro jere ?? mohon info di email saya karena saya jarang membuka blog ini
email : ayahdeckysubarja
gmail [dot] com
order dong bukunya
masih bisa di order gak bukunya? penasaran mau baca nih.
Masih Bisa Pesankah ?
Dear bro Jere,
Apakah bukunya masih ready stock untuk dijual ? Harga tetap atau ada diskon ? :-)
Bagaimana cara belinya ya ?
Terima kasih
Masih Bisa Pesan Bukunya gakk?
Masih Bisa Pesan Bukunya gakk sekarang? coz bru register di portal reksadana,,jdi bru liat iklan buku bagus ini,,harganya skrg brapa + ongkos kirim ke Batam ??
bro jere pesen buku
bukunya masih bisa pesen bro ? harganya + ongkir ke kediri berapa ?
order buku
Salam kenal, Bro Jere :D
masih bisa order buku nya ga ya?
telat nih baca info nya, udah lewat 1 maret hehe
trims
boleh saja, kalau sudah
boleh saja, kalau sudah transfer, kabari saja. silahkan email ke inbox
jerejefferson [dot] com
mau pesen juga
Mau pesen juga dong yang bertanda tangan penulisnya, pak jere. Masih bisa kah? Apakah masih dengan harga 50k d an sudah termasuk ongkirnya.? Maklum saya ada di kalimantan nih..:-) trims
sudah saya transfer
sudah saya transfer ya...makasih
Pesan Buku Bro Jere
Saya pesan yaa..
siaap. tulis aja alamat
siaap. tulis aja alamat lengkap. nanti tinggal saya kirim.
Udah transfer
Aq udh transfer yaa... via BCA, 27 Feb.
udah pesen
Gw udah pesen 5 masing2 dari bro Jere sama bro Dunks,udah transfer juga kemaren. minta tanda tangan, sekalian pas photo...heheh
luar biasa. ini pesen
luar biasa. ini pesen 5..semoga jangan dipake buat ganjel pintu ya. =)
masih mau pesen
yaaaa seneng lah klo temen bikin buku kan kereeeeeeeeen...buat contoh anak anak gw biar pada rajin... nanti masih mau pesen lagi kok...tp gk mau klo tulisannya gambar doank..heheh
baru baca bukunya sebagian
tadi aku baru baca bukunya sebagian, sangat menarik walaupun untuk orang awam di luar dunia investasi pun saya rasa bakal ngerti deh. karena bahasanya mudah dicerna dan ga ngebosenin/trlalu serius seperti banyak buku2 investasi lainnya.
mau tanya mengenai "menggunakan akal sehat" dalam valuasi saham, seperti di contoh buku itu KCAP (kode ticker rekaan bro Jere) saya rasa memang sangat mudah dimengerti kenapa tidak memilih saham tsb. namun dalam banyak kasus valuasi saham sering tidak semudah itu. apa ada saran2 lain bro Jere dalam "menggunakan akal sehat" ?
Sehat Ngakalin
terima kasih udah baca bukunya.
sejujurnya, saya emang jarang serius kalo udah ngomongin saham. =)
aslinya sih emang pas nulis, susah untuk membayangkan bagaimana mempermudah bahasa agar yang tidak ngerti jadi sedikit lebih ngerti.
untuk kasus valuasi saham,yes setuju sekali, bahwa memang tidak segampang itu. Judulnya aja valuasi, artinya ini berhubungan dengan nilai dan ini direpresentasikan dengan angka yang menggunakan studi statistik yang tidak sepele.
nah, kenapa saya saya langsung lompat ke akal sehat? karena pada akhirnya, hasil dari valuasi ini (yang seharusnya objektif) akan bergantung kepada keputusan dari manusia yang seringkali subjektif dan emosional.
saya seringkali "terperangkap" dengan paradigma seperti ini. dan saya rasa, kita semua juga sering mengalami hal ini dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya saham saja.
dalam praktisnya, apabila berhubungan dengan keterbatasan waktu, valuasi harus dibuat secermat dan sesingkat mungkin. contohnya: saya setiap minggu harus mencermati kurang lebih 100 saham. dengan bantuan beberapa orang analis dan berbagai report, ini tidak membuat keputusan investasi jadi tambah gampang..malah mumet karena harus diperiksa satu per satu.
keputusan investasi apabila bagi duit sendiri sih masih enak, tapi kalau ini duit orang lain, bebannya kan lebih banyak tuh. jadi tidak hanya "akal sehat" tapi juga "tanggung jawab" dalam konteks mengambil keputusan investasi atas dasar resiko rendah dan potensi return tinggi.
kalau ditanya saran selain "akal sehat", jawaban saya adalah "sehat ngakalin" =). ini maksudnya adalah kembali lagi kembali kepada keterbatasan kita dalam menelaah valuasi pada saham pilihan.
dengan tiap saham yang karakteristiknya berbeda, saya pikir ada baiknya berkonsentrasi dalam membuat list pertanyaan terkait perusahaan terkait. misalnya: jika terkait group bakrie, otomatis yang saya kejar adalah valuasi berkaitan dengan masalah hutang, politik dan hubungan dengan supplier.
jika berkaitan dengan saham astra, saya akan mengejar valuasi dengan tema pengembangan usaha, regulasi dan juga manajemen astra.
nanti saya akan coba posting case study yang lain.
semoga membantu.
Setuju dengan akal sehat
Benar, kasusnya tidak sesimple itu. Ambil contoh melakukan valuasi saham sejuta umat yang bikin heboh itu. Kebetulan itu adalah salah satu tugas akhir yang saya pilih sebagai prasyarat kelulusan mata kuliah Invesment Valuation sebelum memulai penulisan thesis saya tahun 2009.
Waktu itu dalam tim, terpecah dua pendapat, sebagian memilih harga 600, sebagian setuju harga 3000 (harga wajar convertible bonds nya jika ditukar saham). Saya sejujurnya tidak sependapat dengan harga 3000, tapi masalahnya, laporan keuangannya itu njelimet banget, banyak hidden numbers yang tidak tergambarkan dalam financial report nya. Jika pakai ilmu akuntansi kelas cetek pasti nyerah, harus mereka2 yang siang malam kerja jadi akuntan publik bisa menilai secara tepat laporan keuangannya. Itupun saya rasa bisa meleset.
Akhirnya saya bilang, sebagai ketua, ya sudah pakai saja angka 3000 kalau tidak ada "bukti-bukti" yang mendukung, karena ini kan untuk keilmuan, bukannya sedang stock picking di perusahaan asset manajemen. Masalahnya valuasi saham juga tergantung kepada sudut pandang dan asumsi perhitungan yang digunakan. Ini bedanya ekonomi dengan eksakta, di ekonomi semua memakai asumsi. Jadi benar atau salah itu relatif sekali.