Memanfaatkan Flash Sale Saham

autogebet's picture

Artikel ini terbit pada harian Bisnis Indonesia tanggal 23 Oktober 2018 yang ditulis oleh Parto Kawito. Ini adalah sebuah artikel yang sangat bagus, memberikan panduan investasi saham berdasarkan pengamatan pola bursa saham selama periode 20 tahun. Artikel ini diposting ulang disini dengan harapan dapat bermanfaat bagi member PortalReksadana serta terindeks oleh Google sehingga dapat diakses juga oleh investor pada umumnya.

Analisa dilakukan terhadap saham LQ45, berarti relevan untuk diterapkan di reksadana saham (RDS). Berikut ini adalah intisari artikel yang dapat digunakan sebagai panduan bagi investor reksa dana.

Pasar saham paling volatile ada pada bulan April, September dan Oktober. Inilah bulan2 yg dapat dimanfaatkan untuk entry pada posisi terendah, terutama di bulan Oktober.

Desember selalu menjadi bulan yg memberikan kinerja terbaik karena ada window dressing. Tidak pernah sekalipun bulan Desember kinerjanya negatif selama periode 17 tahun, "mosok masih belum berani investasi?". Jika masuk di bulan Oktober dan jual di bulan Desember, rata-rata mendapat keuntungan 6% dlm 2 bulan.

Pasar saham masih terus melanjutkan kenaikan dari Januari hingga Juli. Bagi yang investasi jangka pendek, lebih bijak untuk jual di bulan Juli karena bulan Agustus selalu terjadi penurunan.

Catatan: jika jeroan RDS tidak berisi saham LQ45, polanya bisa berbeda. Juga, kinerja masa lalu belum tentu berulang di masa depan.

Berikut adalah versi lengkap artikelnya:

Meminjam istilah Flash Sale, alias obral di industri e-commerce yang jamak terdapat pada hampir semua platform penjualan daring, kira-kira itulah yang juga sedang menjadi tren di pasar modal kita, baik saham maupun obligasi saat ini.

Bedanya Flash Sale pada e-commerce mempunyai masa penawaran terbatas, tetapi di pasar modal waktunya tidak diketahui kapan berakhirnya. Hingga 17 Oktober 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah turun 1,2% month-to-date (mtd) dan -7,7% year-to-date (ytd), sedangkan indeks LQ-45 ambles 1,8% mtd dan -13,9% ytd

Adanya Flash Sale sebenarnya merupakan kesempatan kulakan saham di harga bawah. Namun pertanyaannya adalah apakah betul sekarang saat yang tepat? Berapa potensi keuntungan? Kapan saat tepat menjualnya? Dan berbagai pertanyaan lainnya.

Saya mencoba melihat salah satu aspek dari sekian banyak pertimbangan yang perlu untuk menjawab pertanyaan diatas dengan mengamati pergerakan return harga saham penghuni LQ-45 secara bulanan selama periode 20 tahun terakhir dan mencoba melihat tren siklus naik turunnya (jika ada).

Representasi harga saham menggunakan indeks LQ-45 alih-alih IHSG dengan pertimbangan portofolio Manajer Investasi pengelola reksa dana lebih mirip LQ-45 dan saham-sahamnya relatif lebih likuid daripada IHSG.

Khusus return Oktober 2018 dihitung hingga 17 Oktober 2018 dan data untuk November 2018 dan Desember 2018 belum ada sehingga jumlah data return bulanannya hanya 19 buah data.

PELUANG OKTOBER

Dari data historis tercatat rata-rata return periode Oktober (-0,04% month-on-month/mom) merupakan bulan dengan return-nya kedua terjelek setelah Agustus (-2,69% mom). Selain itu return max yang terjadi pada Oktober tercatat 14,64% mom dan terjelek -34,62% mom, ini disebabkan anjloknya saham pada Oktober 2008 (-34,62% mom).

Jadi penurunan bulan ini -1,8% sepertinya masih belum apa-apa dibandingkan dengan puncak penurunan historisnya, tapi bulan ini jelas sudah melampaui rata-rata penurunan historisnya yang hanya -0,04% mom.

Bisa diartikan sebenarnya penurunannya sudah relatif dalam sehingga saya merekomendasikan investor untuk membeli saham pada bulan ini.

Probablitas return positif pada Oktober adalah 0,60 atau selama 12 tahun mengalami return positif dari 20 tahun pengamatan. Masih sedikit lebih baik daripada probabilitas melempar koin sehingga masih ada kemungkinan hingga akhir Oktober ini indeks LQ-45 bisa positif.

Selain itu, satu hal yang menarik terjadi pada Oktober adalah kisaran maksimal ke minimal terbesar tercatat di bulan ini, bahkan mengalahkan Agustus yang return bulanannya terjelek. Artinya pasar saham paling volatile ada pada bulan ini. Lagi-lagi hal ini karena dipengaruhi kejadian pada 2008 akibat krisis di Amerika Serikat.

Bila kita keluargkan data anomali pada 2008 saat pasar regional crash, kisaran Oktober menjadi urutan ketiga paling volatil setelah April dan September.

Setelah Oktober ternyata data historis mengatakan terjadi "November Ceria" dengan rata-rata return 1,04% mom tetapi dengan probabilitas return positif hanya 0,47 atau 9 tahun positif dari 19 tahun pengamatan.

Probablitas return positif yang kecil ini mengisyaratkan agar investor tidak buru-buru menjual sahamnya pada November apalagi return yang diharapkan juga belum tentu menutupi kerugian bila investor masuk tidak di posisi terendah pada Oktober. Untuk investor yang belum masuk pada Oktober masih diberi kesempatan investasi pada November.

Adapun Desember menjadi bulan terbaik secara historis dengan return 4,98% mom dan probabilitas return positif 95% alias hanya 1 tahun dari 19 tahun terakhir di Desember mengalami return negatif yang terjadi pada tahun 2000.

Bila saja saya mengamati data 15 tahun terakhir, tidak ditemui return negatif tersebut. Artinya dalam 17 tahun terakhir return-nya selalu positif! Satu-satunya return negatif pada Desember 2000 "hanya" -5,66% mom sehingga angka ini bisa dijadikan dasar cut-loss poin bila investor mengharapkan window dressing dan ternyata pasar saham mengalami penurunan pada akhir tahun.

Saya sering ditanya bagaimana jika pasar turun? Dalam hal ini perlu disadari bahwa segala tindakan juga mengandung risiko, termasuk investasi. Kalau kita ingin profit, risiko selalu menyertai. Bahkan kita pergi kerja pun termasuk mengambil risiko selama berada di perjalanan dan seterusnya.

Namun, risikonya kita pahami dan kelola, salah satunya berdasarkan pengamatan data historis dan diversifikasi ke berbagai saham dengan investasi menyerupai indeks LQ-45 yang sudah diseleksi Bursa Efek Indonesia. Apalagi dalam 17 tahun sekalipun tidak pernah turun pada Desember, masa masih belum berani?

Apabila turun, silakan ditahan dulu dan sampai angka tertentu, misalkan -5,66% seperti yang terjadi pada 2000, portofolio bisa di-cut-loss.

Lagi pula saat ini valuasi saham seperti tercermin dari Price Earning Ratio (PER) lagging LQ-45 tercatat 15,9 kali atau jauh di bawah satu standar deviasi untuk periode pengamatan 5 tahun terakhir, sedangkan return tertinggi pada Desember adalah 17,02% mom dan rata-rata return bulanan Desember mencapai 4,98% mom.

Dengan demikian, return yang diharapkan jika investor berinvestasi pada akhir Oktober dan jual pada akhir Desember rata-rata sekitar 6% selama 2 bulan.

TURUN TAJAM

Setelah Desember, rata-rata return bulan selanjutnya positif hingga Juli. Pada Januari +1,40%, selanjutnya Februari +0,64%, Maret +1,51% dan April + 3,87%. Selanjutnya Juni +1,67% dan Juli +1,55%. Pada Agustus umumnya turun tajam dengan rata-rata -2,69% sehingga lebih bijak lepas di Juli bagi yang mau timing the market.

Terakhir, September +0,17% dengan probabilitas positif hanya 0.55 juga bukan bulan baik melepas saham atau membeli saham. Namun, mengingat faktor global yang terjadi tahun depan sulit diprediksi seiring dengan faktor perang dagang yang berpotensi mulai dirasakan hingga ke Indonesia secara tidak langsung.

Selain itu ada potensi kabar buruk dari Italia dan proses Brexit. Bagi investor yang berorientasi jangka pendek bisa mempertimbangkan berinvestasi pada bulan Oktober dan mengharapkan terjadi window dressing lagi pada Desember atau investor meneruskan hingga Januari karena menanti January Effect yang mempunyai probabilitas terjadi 0.65. Kemudian melihat lagi kondisi makroekonomi untuk menentukan apakah bijaksana melepas sahamnya pada akhir Januari tahun depan.

Sedangkan bagi investor jangka menengah bisa memegang portofolionya hingga akhir Juli 2019 dengan target return sekitar 19,2% yang dihitung secara compounding tetapi belum memasukkan deviden.

Perlu diingatkan sekali lagi bahwa pengamatan menggunakan indeks LQ-45 sehingga hasilnya bisa saja berbeda jika portofolio investor berbeda isinya dengan LQ-45 dan tentu saja data historis belum tentu berulang di masa datang.

Happy investing.

Comments

FLASH SALE Saham

autogebet's picture

Ini adalah sebuah artikel yang sangat bagus, memberikan panduan investasi saham berdasarkan pengamatan pola bursa saham selama periode 20 tahun.

Analisa dilakukan terhadap saham LQ45, berarti relevan untuk diterapkan di reksadana saham (RDS). Ikuti panduannya dalam intisari berikut:

Pasar saham paling volatile ada pada bulan April, September dan Oktober. Inilah bulan2 yg dapat dimanfaatkan untuk entry pada posisi terendah, terutama di bulan Oktober.

Desember selalu menjadi bulan yg memberikan kinerja terbaik karena ada window dressing. Tidak pernah sekalipun bulan Desember kinerjanya negatif selama periode 17 tahun, "mosok masih belum berani investasi?". Jika masuk di bulan Oktober dan jual di bulan Desember, rata-rata mendapat keuntungan 6% dlm 2 bulan.

Pasar saham masih terus melanjutkan kenaikan dari Januari hingga Juli. Bagi yang investasi jangka pendek, lebih bijak untuk jual di bulan Juli karena bulan Agustus selalu terjadi penurunan.

Catatan: jika jeroan RDS tidak berisi saham LQ45, polanya bisa berbeda. Juga, kinerja masa lalu belum tentu berulang di masa depan.

Your are currently browsing this site with Internet Explorer 6 (IE6).

Your current web browser must be updated to version 7 of Internet Explorer (IE7) to take advantage of all of template's capabilities.

Why should I upgrade to Internet Explorer 7? Microsoft has redesigned Internet Explorer from the ground up, with better security, new capabilities, and a whole new interface. Many changes resulted from the feedback of millions of users who tested prerelease versions of the new browser. The most compelling reason to upgrade is the improved security. The Internet of today is not the Internet of five years ago. There are dangers that simply didn't exist back in 2001, when Internet Explorer 6 was released to the world. Internet Explorer 7 makes surfing the web fundamentally safer by offering greater protection against viruses, spyware, and other online risks.

Get free downloads for Internet Explorer 7, including recommended updates as they become available. To download Internet Explorer 7 in the language of your choice, please visit the Internet Explorer 7 worldwide page.